cincin tunangan emas putih terbaru - cincin tunangan
SUBTOTAL :
cincin tunangan Bukalapak berlian Cincin Tunangan Bukan Emas cincin tunangan di jari cincin tunangan emas putih Cincin Tunangan Perak mix Cincin Tunangan Perak PRIA Cincin Tunangan Perak WANITA
cincin tunangan emas putih terbaru

cincin tunangan emas putih terbaru

cincin tunangan Bukalapak berlian Cincin Tunangan Bukan Emas cincin tunangan di jari cincin tunangan emas putih Cincin Tunangan Perak mix Cincin Tunangan Perak PRIA Cincin Tunangan Perak WANITA
Short Description:

Product Description

cincin tunangan emas putih terbaru
Rp. 650.000.00
BERMINAT BISA LANGSUNG WA 
KE 085787969103

cincin tunangan emas putih terbaru Nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat melemah dan menembus angka Rp 15.029. Kendati demikian, hal tersebut nampaknya tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli emas.
Seperti yang terlihat di Toko Emas ABC di Jalan Kepatihan, Bandung. Toko ini tetap ramai dikunjungi masyarakat yang akan membeli emas.
Menurut Eni, salah seorang pegawai Toko ABC menyatakan, kondisi tokonya mulai ramai sejak sehabis jam makan siang.
“Kalau masalah dolar naik sepertinya enggak pengaruh. Dari kemarin tetap ramai pengunjung yang datang,” katanya saat ditemui Sabtu (8/9/2018)
Kebanyakan dari pengunjung datang untuk mencari emas putih. Satu gram emas putih harganya bisa lebih mahal dibandingkan dengan emas kuning. Jika emas kuning dipatok sekitar di angka Rp650.000, sedangkan emas putih satu gram nya bisa mencapai Rp700.000
Eni menjelaskan tingkat pembeli mengalami lonjakan saat jelang akhir tahun seperti ini. Kebanyakan masyarakat datang membeli emas untuk dijadikan mas kawin.
“Sehabis lebaran biasanya kenaikan sekitar 20 persen, kan begitu biasanya kalau akhir tahun itu musim banyak yang nikah,” ucapnya.
Seperti halnya yang dialami oleh Juju Juwariyah (54). Dia datang ke toko emas untuk membeli cincin kawin yang akan digunakan sebagai mas kawin bagi anaknya. Selain cincin, dia juga mengincar sebuah kalung emas yang akan dijadikannya sebagai bahan investasi.
“Kebetulan anak saya mau nikah jadi saya beli cincin seberat 3 gram. Selain itu ada juga niat untuk beli kalung emas. Kalau itu bisa disimpan, bisa dikasih ke anak saya juga nanti kalau memang dibutuhkan,” ujarnya.
Juju memilih melakukan investasi emas mengingat harga emas yang cenderung lebih stabil. Sehingga jika suatu saat dijual kembali, harganya tidak akan terlalu jatuh seperti layaknya mata uang.
“Dulu pernah nyimpan beberapa mata uang asing juga, seperti dolar atau real. Tapi khawatir juga ya karena kan enggak tahu tiba-tiba bisa jatuh nilainya. Kalau emas kapan saja dijual harganya juga enggak akan terlalu jauh,” katanya.
Hal yang berbanding terbalik terjadi pada jasa penjualan emas di pinggi jalan. Seorang penjual emas yang mangkal di pinggir Jalan Sudirman, Suwarni, mengaku kiosnya belum ramai lagi pengunjung setelah mata uang dolar menguat dalam beberapa hari terakhir.
Jika biasanya Suwarni bisa mengantongi kurang lebih Rp200.000 dari hasil penjualan emas. Kini dirinya hanya bisa mendapatkan kurang dari Rp100.000 saja per harinya.

“Sudah tiga hari kosong yang datang. Saya paling banter cuma dapat Rp80.00 saja, jauh dengan hari-hari biasa,” ucapnya.
Dia berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa kembali normal, sehingga unit usaha kecil seperti dirinya bisa kembali bangkit.
“Pengaruh juga ya buat bisnis kecil seperti saya. Ya harapannya sih semoga rupiahnya kembali menguat. Jadi orang kecil seperti kami juga enggak kena dampaknya terus,” tuturnya.

0 Reviews:

Post Your Review